Casuals : Subculture Dalam Sepak Bola

September 23, 2019 0 Comments


Casuals adalah bagian dari budaya dalam sepakbola, yang identik dengan hooligansime yang mahal dan pakaian bermerek. Sub-budaya ini lahir pada akhir 70-an, di Inggris, di mana banyak hooligan klub sepak bola mulai mengenakan pakaian mahal untuk menghindari perhatian polisi. Mereka tidak lagi memakai atribut aromatik dari logo klub favorit, sehingga mereka tidak dikenali, membuatnya lebih mudah untuk menyusup ke kelompok musuh dan memasuki pub. 


Jenis-jenis musik yang disukai oleh Casuals di akhir 70-an adalah Oi !, Mod, dan Ska. Tidak heran, karena beberapa Casuals adalah pengikut dari sub-budaya skinhead, mod, dan anak laki-laki kasar. Pada era 80-an, selera musik Casuals sangat beragam. Pada akhir 80-an dan awal 90-an, mereka cenderung menyukai skena Madchester (co: The Stone Roses), dan Rave. Dan pada 90-an ketika sub-budaya alternatif baru yang disebut Britpop, yang digunakan melawan arus Grunge, Casuals ini menjadi penggemar Britpop. 



Meski berdandan kasual dengan brand-brand ternama, sejarah casual culture tak sesederhana penampilannya. Subkultur suporter ini dimulai di Inggris pada akhir tahun 1970-an. Saat itu sepakbola di Inggris masih sering terganggu oleh kekerasan yang disebabkan oleh para suporter sepakbola, atau disebut hooligan dan hooliganisme. Polisi memburu para pembuat rusuh ini.

Para hooligan lantas mengganti dandanan mereka. Alih-alih mengenakan jersey tim yang mereka dukung, mereka mulai mengenakan pakaian kasual dengan merek-merek ternama. Tujuannya adalah untuk mengelabui polisi yang menjaga ketertiban.

Nabiel Fadhila

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard. Google

0 comments: